Tembang Macapat dalam sudut pandang falsafah
Tembang macapat diciptakan pada masa wali untuk menyebarkan dakwah/ajaran Islam kepada masyarakat yang menganut agama lain agar supaya masuk mengikuti ajaran Islam. Dalam pembuatannya sendiri sangat dalam artinya karena tembang macapat itu menggambarkan perjalanan hidup manusia dari masih didalam kandungan hingga akhirnya meninggal dunia.
Bisa dilihat pada Urutanya
1. Maskumambang (dalam kandungan)
Berasal dari kata dalam bahasa jawa yang berbunyi "kumambang" yang berarti mengambang. Menggambarkan bayi manusia yang masih mengambang di perut ibunya. Watak lagu ini nelangsa lan keranta-ranta.
2. Mijil (lahir)
Berasal dari kata dalam bahasa jawa yang berbunyi "mijil, mbrojol, mencolot" yang berarti muncul atau keluar. Menggambarkan kelahiran bayi. Watak lagu ini asih lan tresna.
3. Sinom (muda)
Berasal dari kata dalam bahasa jawa yang berbunyi "kanoman" yang berarti muda atau usia muda. Menggambarkan cerita masa muda yang indah, penuh dengan harapan dan angan-angan dan mencari ilmu untuk mewujudkannya. Watak lagu ini grapyak lan renyah.
4. Kinanthi (tuntunan)
Berasal dari kata dalam bahasa jawa yang berbunyi "kanthi" yang berarti tuntunan atau dituntun untuk menggapai masa depan. Menggambarkan masa di mana manusia membentuk jatidiri dan meniti jalan menuju cita-cita.
5. Asmarandana (asmara)
Berasal dari kata dalam bahasa jawa yang berbunyi "tresna" yang berarti cinta atau kasmaran. Menggambarkan masa di mana manusia dirundung asmara, dimabuk cinta, ditenggelamkan dalam lautan kasih. Watak lagu ini sengsem.
6. Gambuh (kecocokan)
Berasal dari kata dalam bahasa jawa yang berbunyi "jumbuh atau sarujuk" yang berarti cocok. Menggambarkan komitmen manusia yang sudah menyatakan cinta dan siap untuk berumah tangga. Watak lagu ini kulina lan nepung-nepungke.
7. Dhandhanggula (senang)
Berasal dari kata dalam bahasa jawa yang berbunyi "kasembadan" yang berarti kesenangan yang akan selalu dirasa manis. Menggambarkan keberhasilan membina rumah tagga dan cita-cita yang tercapai. Watak lagu ini luwe lan ngresepake.
8. Durma (dermawan)
Berasal dari kata dalam bahasa jawa yang berbunyi "darma aatau weweh" yang berarti dermawan dan senang bersedekah. Menggambarkan wujud dari rasa syukur kepada Allah yang telah memberikan semua yang terbaik. Watak lagu ini nesu lan muntab.
9. Pangkur (menjauhi hawa nafsu)
Berasal dari kata dalam bahasa jawa yang berbunyi "mungkur" berarti menjauhi. Menggambarkan manusia yang menyingkirkan hawa nafsu angkara murka, nafsu negatif yang menggerogoti jiwanya. Watak lagu ini sereng lan tegas.
10. Megatruh (kematian)
Berasal dari kata dalam bahasa jawa yang berbunyi "megat roh" yang berarti keluarnya roh. Menggambarkan terlepasnya roh atau kematian manusia. Watak lagu ini nglara lan sedih.
11. Pocung (dibungkus mori putih)
Berasal dari kata dalam bahasa jawa yang berbunyi "pocong" yang berarti sudah dibungkus. Menggambarkan kematian manusia lalu dimandikan, dishalatkan, dan siap dikuburkan. Watak lagu ini sembrana, gecul, ora ana greget saut.
Sekian dari saya kurang lebihnya mohon maaf. Dan tetap ikuti perkembangan ataupun artikel terbaru dari kami. Terima Kasih :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar