Pangkur (Menjauhi hawa nafsu)
Dalam bahasa jawa, kata mungkur memiliki arti menjauhi atau menghindari. Watak tembang ini adalah sereng lan teges. Unsur pembangun pada tembang macapat pangkur tetap sama seperti tembang macapat yang lain yaitu guru gatra, guru lagu, guru wilangan. Hanya saja jumlah pada setiap unsur pembangun tersebut yang membedakannya.
Pada tembang pangkur sendiri memiliki unsur pambangun guru gatra berjumlah 7 baris, dan memiliki guru wilangan dan guru lagu yaitu 8a,11i,8u,7a,12u,8a,8i.
Contoh dan analisi singkat mengenai tembang macapat pangkur :
Pangkur
(serat Wedhatama, karya KGPAA Mangkunegara IV)
Mingkar-mingkur ing angkara,
Akarana karenan mardi siwi,
Sinawung resmining kidung,
Sinuba sinukarta,
Mrih kretarta pakartining ilmu luhung,
Kang tumrap ing tanah jawa,
Agama ageming aji,
Analisi singkat berdasarkan tembang diatas adalah penggambaran manusia untuk menyingkirkan hawa nafsu angkara murka maupun segala hal negatif. Hal tersebut terpampang jelas pada arti setiap baris pada tembang.
Arti :
Meredam nafsu angkara dalam diri,
Hendak berkenan mendidik para putra putri,
Tersirat dalam indahnya tembang,
Dihias penuh dengan ragam,
Agar menjiwai hakekat ilmu luhur,
Yang berlangsung di tanah jawa,
Agama sebagai "Pakaian/pelindung" kehidupan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar