Ngapati/ Keba/ Mitoni/ Tujuh bulanan, kebiasa tersebut tadi sudah sangat lazim terdengar pada masyarakat jawa.
Kehamilan dalam kehidupan memanglah sangat diidam-idamkan oleh seluruh keluarga. Begitu juga pada masyarakat jawa, kehamilan ini sangatlah dihargai karena pada seseorang/ perempuan jawa yang sedang mengandung akan dilaksanakan upacara adat yang memang telah turun temurun dilakukan. Upacara adat itu adalah upacara ngapati dan mitoni.
Ngapati merupakan acara adat pada kehamilan perempuan jawa dimana menandai telah masuhnya ruh/roh/jiwa kedalam janin yang dikandung bertepatan dengan masuknya bulan ke empat pada masa kehamilan. Pada acara ini perempuan yang sedang mengandung akan melakukan ritual-ritual yang telah ditentukan.
Sebenarnya pada upacara adat ngapati ini memiliki maksud untuk senantiasa bersyukur kepada Allah SWT karena telah diberikan ruuh pada Janin yang dikandung. Dan memiliki harapan bahwa bayi yang dikandung dapat berkembang dengan sehat dan sempurna.
Setelah melampaui adat ngapati biasanya akan dilakukan adat mitoni. Yang tentu saja dilakukan disaat sudah tujuh bulan mengandung. Mitoni sendiri merupakan salah satu lanjutan dari adat ngapati .Tujuan dari adat mitoni sendiri adalah meminta agar dalam selama proses mingjak tujuh bulan sampai dengan kelahiran dapat berjalan normal, lancar dan selama proses persalinan senantiasa diberi keselamatan baik pada Jabang Bayi maupun Ibu yang melahirkan tersebut.
Dalam penentuan acara ini biasanya dilakukan pada saat akan menginjak pada bulan ke tujuh atau lebih tepatnya pada masa kehamilan bulan ke enam akhir tanggal. Sampai saat ini, mitoni masih sering digunakan oleh sebagian besar masyarakat jawa pada umumnya. Hanya prosesi pada setia daerah bisa berbeda-beda. Pada daerah saya sendiri untuk upacara adat mitoni masih menggunakan juru acara mitoni(Biasanya Dukun Bayi) yang bertujuan agar setiap prosesi dapat berjalan lancar dan tidak ada yang dilewati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar