Rabu, 11 Oktober 2017

Mengenal Primbon

       Pada dasarnya, Primbon merupakan penanda yang dijadikan sebagai tolak ukur sebagian masyarakat jawa pada zaman dahulu agar lebih mudah mengingat apa yang sebaiknya dilakukan agar tidak memberikan dampak negatif atau akibat yang fatal. Dengan kata lain zaman dahulu primbon adalah aturan untuk mengerjakan sesuatu.
        Primbon sendiri secara arti adalah perhitungan atau ramalan maupun pandangan yang biasa digunakan oleh orang jawa. Primbon biasanya
membicarakan tentang watak manusia ataupun hewan berdasarkan ciri fisik, tingkah laku yang kemudian dihitung dan dipertimbangkan apa dampak atau akibat apabila dilakukan. Hal yang masih sering dijumpai dalam hal primbon seperti perhitungan mengenai tempat tinggal, baik dan buruknya waktu kegiatan(penentuan hari baik) seperti upacara perkawinan, pindah rumah, kehamilan, acara adat, dan lain sebagainya.
        Pada kamus besar bahasa indonesia sendiri, primbon berarti kitab yang berisikan ramalan (Perhitungan hari baik, hari nahas, dsb); buku yang menghimpun berbagai pengetahuan kejawaan(hal mengenai jawa), berisi rumus ilmu gaib(rajah, mantra, doa, tafsir mimpi), sistem bilangan yang pelik untuk menghitung hari mujur untuk mengadakan selamatan, mendirikan rumah, memulai perjalanan dan mengurus segala macam kegiatan yang penting, baik bagi perorangan maupun sosial.
        Untuk zaman sekarang ini tidak bisa dipungkiri bahwa primbon mulai tersingkir karena masyarakat sekarang cenderung pada pemikiran logis dan hasil dari kajian ilmiah yang bisa dengan mudah dicerna oleh akal sehat atau logis. Namun, tidak sedikit pula yang masih tetap menggunakan primbon. Entah karena alasan sudah turun temurun dilakukan oleh keluarga ataupun hanya sekedar untuk tetap melestarikan tradisi ini.
         Primbon sendiri memiliki jenis dan kegunaan yang berbeda-beda, sampai saat ini sekitar 10 jenis yang diketahui. Jenis primbon :
1.  Bekti Jamal
2.  Weda Mantra
3.  Wejangan Wali Sanga
4.  Mantra Yoga
5.  Jangka Ranggawarsita
6.  Primbon Jawa
7.  Sabda Amerta
8.  Serat Panangguhing Dhuwung
9.  Pustaka Raja
10.Sabda Sasmaya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar